Sebuah kisah tentang perjalanan pulang, melalui pertarungan demi pertarungan, kesedihan demi kesedihan, untuk memeluk erat semua kebencian dan rasa sakit. Pulang.
Syahla sedih karena akan segera berpisah dnegan sahabatnya, Caca. Padahal, Syahla masih ingin menghabiskan waktu bersama dengan Caca. Walau begitu, Syahla ingin memberikan Caca pindah ke luar kota. Kira-kira, apa yang akan dipersiapkan Syahla, ya?
"Lo pura-pura jadi pacar gue ya, Rish? Biar gue nggak dikerubutin cewek-cewek centil itu" pinta Davi. "Tapi... konsekuensinya, Dav" ujar Irish pelan. "Elo punya cowok?" Kali ini ganti Davi yang tersentak kaget. "Atau- lagi ada yang elo suka?" Irish buru-buru menggeleng. "Bukan gitu. Kalo mereka nyangka kita beneran.." "Biarin aja. Bagus malah!" Davi menggenggam kedua tangan Irish. Akhirn…
Mika dan Miki menemukan kucing lucu yang sepertinya terpisah dari pemiliknya. Kasihan sekali! Mereka harus segera menyelamatkan kucing lucu itu! Lalu, apa saja yang dilakukan Mika dan Miki untuk menolong kucing itu agar bisa bertemy dengan pemiliknya lagi, ya?
Lina kesal karena hasil gambarnya selalu jadi bahan ejekan teman-temannya. Memang sih Lina tidak jago menggambar, tapi Lina selalu berusaha menggambar sebaik mungkin. Beruntung, Rani mau membantu Lina mengasah kemampuan menggambarnya dengan mengikuti lomba membuat komik. Kira-kira, gambar Lina akan ada kemajuan tidak ya?
Mama belum juga kembali dari pasar. Padahal, Mia sudah sangat lapar. Karena itu, Mia sengaja menyusul Mama ke pasar. Tapi, bukannya bertemu Mama. Mia malah tersesat dan mengalami beberapa kejadian tak terduga. Wah, kalau begini, gimana nasib Mia, ya?
Apalah arti sehelai mukenah, meski mahal, namun dapat menutupi ketelanjangan orang gila ini. Walau bagaimana, kebugilannya adlah kebugilan seluruh lelaki yang ada di pasar ini. Setelah melihat bagian bawah tubuhnya sudah tak telanjang lagi, lelaki lusuh melihat ke arah ibu itu, berkata, "Semua orang di pasar ini telanjang. Kecuali, ibu seorang." Mendengar pernyataan itu, si ibu tersentak.…
Puja dan Desi sudah membayangkan betapa seru dan kerennya pertunjukkan sirkus yang akan mereka saksikan nanti. Namun, begitu memasuki area pertunjukan sirkus, Puja dan Desi malah panik dan ketakutan. Sebenarnya, apa yang mereka alami selama di sana?
Inilah hari dengan kesedihan tak berkesudahan. Batinku meraung-raung meratapi ketidakberdayaan. Kami bukan orang asing bagi rasa lapar...Mata berkunang-kunang, keringat bercucuran, lutut gemetaran, telinga mendenging-denging... Sungguh, aku butuh tidur, sejenak pun bolehlah. Tetapi, aku tahu tidak akan bisa tertidur dengan mudah. Kehidupan mendidik Dahlan kecil dengan keras. Baginya, rasa …
"Jika karpet itu berganti lima kali, aku akan menjumpaimu di tempat dua ular saling berlilitan pada tongkatnya, saat Proklamasi dibacakan." Siapa yang peduli dengan karpet tua depan lift di Perpustakaan Nasional, apalagi tentang kapan bergantinya? Mungkin hanya Mamen... dan cintanya. Ya, cinta yang diuji oleh Adriana dalam teka-teki demi teka-teki. "Harinya adalah tiga hari setelah Fatahillah m…