Text
Rakyat merindukan pemimpin
Jose Rizal Manua adalah penyair yang sangat bersemangat dan penuh vitalitas. Pada masa muda kepenyairannya, ia berguru pada Rendra. Kelugasan ungkapan dalam sajak-sajaknya agaknya inilah alah satu sumbangan Rendra pada perpuisian Jose.
Puisi Jose Rizal Dalam Kumpulan ini sangat komunikatif. Seperti kolam yang bening. air kata-kata memberikan secara jernih apa yang ada di dalamnya.
Dan apa yang ada di dalamnya jelas sama dengan apa yang nampak pada permukaan geliat peristiwa kehidupan sehari-hari: kearifan, harapan-harapan, mimpi-mimpi, rasa derita dan bahagia yang diucapkan dari mulut kehidupan keseharian.
Topik atau tema-tema atau ikhwal-ikhwal besar abstrak yang ditampilkan Jose dalam kumpulan ini seperti keadilan kemakmuran, keindahan negeri, sering kurang iupayakan agar menjadi kongkrit atau diaktualisasikan atau dieksplorasi dalam sample-sample kecil yang merujuk serta menyaran. la sering memberikan definisi-definisi. Suatu definisi yang lazim diketemukan dalam kehidupan sehari-hari (baca: kamus). Dengan demikian puisinya sangat komunikatif. la tidak mengandalkan ostranenie atau yang semacamnya. Sisi baik dari hal ini dia tidak punya kecenderungan mengada-ada atau sekedar berbaju diksi dengan polesan keanehan. Di sisi buruknya puisi cenderung pada kehambaran. Namun jika ia beruntung mendapatkan isyarat dari kelembutan makna serta rasa kehidupan, larik-larik "sehari-hari" nya bisa jadi menarik dan memikat.
Lihat 4 baris terakhir dari sajak Ayahku:
"Ketika aku meninggalkan rumah la hanya menyalaminya saja Karena kalau ia memelukku la pasti tak akan melepaskannya."
(Sutardji Calzoum Bachri)
Tidak tersedia versi lain