Buku ini berisi catatan-catatan dari penulis seputar kehidupan. "Membiarkan diri kita tak bermanfaat bagi orang lain, sama halnya dengan membiarkan keberadaan kita tak memiliki nilai dan makna sama sekali. Karena itu, marilah kita jadikan diri kita bermakna yang sebesar-besarnya bagi orang lain. Sebab hanya dengan cara ini, kita telah memberi makna yang setinggi-tingginya bagi kehidupan kita se…
Sekurangnya selama dua dekade–di negeri-negeri maju bahkan sejak setengah abad–yang lalu, kita menyaksikan kembalinya spiritualisme atau mistisisme ke dalam kehidupan manusia modern. Demikian pula halnya dengan spiritualisme Islam, yakni tasawuf. Keberhasilan peradaban modern dalam memenuhi tuntutan kemakmuran hidup ternyata justru menggarisbawahi dahaga orang pada spiritualisme. Tapi, k…
Mengapa saya menulis buku Mengenal Filsafat Islam (juga buku Mengenal Tasawuf, dan mungkin juga buku-buku ringkas yang lain)? Pertama, memang saya bukan ahli filsafat Islam. Saya memang pernah kuliah di S-2 IAIN Syarif Hidayatullah. Saya pun kemudian belajar filsafat Islam ketika mengambil gelar master saya dari Center for Middle Eastern Study Harvard University, dan melanjutkannya dalam studi …
Rasulullah SAW bersabda, “Manakala seorang hamba menghadap kiblat dan mengucapkan ‘allahu akbar’, dia akan bersih dari dosa laksana baru dilahirkan ibunya.” Shalat seharusnya adalah wahana privat yang di dalamnya curhat seorang hamba kepada Tuhan terjadi dengan begitu intim dan mesra. Ungkapan Nabi, “Shalat adalah cahaya mataku,” melukiskan luapan kegembiraan yang beliau peroleh …
Milik sufi bukan sekadar huruf dan tinta, tapi hati putih penaka salju. Milik cendekiawan adalah jejak-jejak pena. Apakah milik sufi? Jejak-jejak kaki. Rumi bukanlah seorang penulis Irfan seperti Ibn 'Arabi--yang menulis puluhan jilid buku. Karya utama Rumi adalah Matsnawi, kumpulan puisi, yang darinya kutipan-kutipan dalam buku ini diambil. Namun, justru karena efisiensi dari medium puisi ini,…